
Para ilmuwan mengeluarkan peringatan ada ancaman dari
angkasa luar: asteroid sepanjang 460 kaki atau 140 meter, sedikit lebih panjang
dari lapangan bola, bisa membahayakan Bumi dan umat manusia.
Para ahli yang waspada, terus mengawasi pergerakan
batu angkasa yang diberi nama 2011 AG5. Skrenario terburuk, ia akan menabrak
Bumi pada 5 Februari 2040, 28 tahun lagi.
Seberapa besar ancaman bagi Bumi? Selain ukurannya,
para ilmuwan belum yakin soal komposisi asteroid itu, apakah padat atau justru
kopong. Namun, setelah mengobservasi orbitnya, mereka mengkalkulasi, ada
peluang 1:625 batu raksasa itu menyenggol Bumi. "2011 AG5 adalah obyek
yang saat ini memiliki kemungkinan terbesar menabrak Bumi," kata Detlef
Koschny dari Badan Antariksa Eropa atau European Space Agency, seperti
dimuat The Week.
Asteroid itu pertama kali terlihat pada Januari 2011,
sejak saat itu ilmuwan baru mengamati setengah dari orbitnya mengelilingi
Matahari. Para ahli baru akan mendapatkan peluang untuk mengamatinya lebih
baik, tanpa terhalang, pada September 2013, dan kemudian pada November 2005.
Saat itulah, para astronom akan mendapat data-data
penting soal batu angkasa ini, yang bisa dijadikan bahan untuk mengeluarkan
prediksi yang lebih akurat pergerakan 2011 AG5 di masa depan. Kepala
Laboratorium Jet Propulsion NASA, Donald Yeomans mengatakan, "kami
berharap peluang asteroid itu menabrak Bumi turun, bahkan mendekati nol."
Meski ukurannya tak sebesar batu angkasa yang
memusnahkan spesies Dinosaurus 65 juta tahun lalu, para ilmuwan tak menganggap
remeh asteroid ini. NASA telah menempatkannya dalam obyek benda dekat Bumi yang
harus diawasi. Asteroid ini bahkan jadi agenda pembicaraan penting dalam
pertemuan Komite Sains PBB atau United Nations Scientific and Technical
Subcomittee awal bulan ini di Wina.
Sebab, jika asteroid itu lolos dan menabrak sebuah
kota, niscaya jutaan nyawa akan melayang.
Banyak Observasi
Lalu, bagaimana caranya untuk terhindar dari
"kiamat kecil" yang bisa ditimbulkan asteroid itu?
Para ilmuwan sedang mempertimbangkan segala macam
rencana jangka panjang. Jika mereka punya cukup waktu, mungkin akan dikirim
pesawat dengan roket pendorong atau bahan peledak, untuk mengalihkan orbit
asteroid itu.
"Namun, untuk saat ini, jangan khawatir,"
kata Donald Yeomans. "Intinya: kita masih punya banyak waktu."
Dia menambahkan, hal yang paling masuk akal dilakukan
saat ini adalah melakukan lebih banyak observasi. "Untuk menunggu dan
mengamati."
Selama ini, banyak asteroid yang berkeliling di tata
surya bagian dalam. Salah satunya adalah asteroid 2005 Yu55 yang melintas dekat
Bumi dalam jarak 325.000 kilometer, lebih dekat dari jarak Bulan ke Bumi.
Selain pernah dihantam asteroid raksasa 65 juta tahun
lalu, yang jatuh di Semenanjung Yucatan di tenggara Meksiko yang menyebabkan
kepunahan massal, juga ada asteroid yang lolos ke Bumi pada 1908 lalu.
Asteroid itu memicu ledakan misterius yang diduga
kedahsyatannya mencapai 1.000 kali lebih kuat dari bom atom Hiroshima itu,
menghantam sebuah hutan di wilayah Tunguska, pedalaman Siberia, Rusia.
Ledakan maha dahsyat pada pukul tujuh pagi waktu
setempat itu, menghanguskan 80 juta batang pohon seluas 830 mil persegi.
Disebutkan pula sebanyak 80 juta pohon terbakar. Beruntung tidak ada korban
jiwa. Karena lokasi ledakan jauh dari pemukiman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar